Selasa, 25 April 2017

MANTAP Budidaya Semut rangrang Raup Puluhan Hingga Ratusan Juta Rupiah



Artikel ini dari : http://sarungpreneur.com/cara-budidaya-kroto/
Banyak orang yang belum mengetahui cara budidaya kroto yang baik dan benar. Kroto merupakan campuran dari larva dan telur yang dihasilkan oleh semut rangrang. Saat ini budidaya kroto sangat populer karena harga jualnya telur dari semut rangrang ini terbilang cukup tinggi, meskipun harganya sedikit fluktuatif.
Dulu sebelum permintaan kroto membludak, kroto biasa didapatkan dengan cara berburu di alam bebas. Karena banyaknya perburuan tersebut membuat kroto semakin langka. Dan akhirnya masyarakat lebih memilih untuk membudidayakan kroto. Karena dengan membudidayakannya akan lebih mudah mendapatkan kroto dalam jumlah banyak.
Hal pertama yang harus Anda ketahui sebelum membudidayakan kroto adalah jenis semut yang akan dibudidayakan. Karena tidak semua jenis semut menghasilkan kroto yang bisa digunakan sebagai pakan ikan ataupun pakan burung. Jenis semut rangrang yang telah berhasil dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia adalah jenis Oecophylla smaragdina. Habitat sebenarnya dari semut ini berada di wilayah Asia hingga Australia Bagian Utara.

Persiapan Budidaya Kroto


Dengan membudidayakan semut rangrang kita harus membuatkan mereka sarang, agar semut rangrang tersebut berkembang biak di sarang yang telah dibuat sehingga mempermudah untuk mengontrol proses budidaya. Untuk membuat kandang atau sarang semut rangrang Anda bisa menggunakan paralon, toples, bambu dan lain sebagainya. Untuk melakukan budidaya semut rangrang lakukan beberapa persiapan berikut.

Menyiapakan Bibit Koloni Semut Rangrang


Bibit koloni yang akan dibudidayakan kroto bisa Anda dapatkan dari tangkapan di alam bebas atau jika mau lebih mudahnya Anda bisa membeli dari petani lain. Untuk mendapatkan bibit koloni yang bagus dari alam ada kiat-kiat tersendiri yang akan kami bahas pada artikel lain secara terpisah. Untuk Anda yang masih pemula dari budidaya ternak kroto kami sarankan untuk membeli koloni kroto pada pembudidaya kroto yang lain.

Dengan membeli kroto pada petani lain, Anda juga bisa bertanya tentang tips-tips cara budiaya kroto yang baik. Bibit kroto biasa dijual dengan menggunakan toples atau botol plastik bening. Untuk harga koloni semut rangrang terbilang cukup mahal, satu botol plastik ukuran satu liter biasanya dijual dengan harga 150-200 ribu rupiah.

Membuat Kandang Untuk Budidaya Kroto

Sebenarnya kandang semut rangkang bisa dibuat menggunakan bambu, toples atau dengan paralon. Setiap bahan yang digunakan membuat kandang mempunyai keunggulan serta kekurangan masing-masing.

Untuk kali ini kami akan memberikan cara membuat kandang kroto dengan menggunakan media paralon. Kandang paralon memiliki banyak kelebihan diantaranya kandang paralon lebih praktis, mudah untuk dirawat serta lebih fleksibel jadi mudah untuk dipindahkan. Berikut adalah beberapa kelebihan kandang dari paralon dibandingkan dengan kandang dari bahan lain.
  1. Mudah untuk dibuat, Anda tinggal memotong paralon dengan ukuran panjang yang sama kemudia tinggal susun dalam rak. Kandang sudah bisa digunakan untuk budidaya kroto.
  2. Media dari paralon lebih tahan lama, rata-rata paralon bisa tahan 5-10 tahun.
  3. Paralon pada umumnya kedap cahaya, tapi kedua sisi paralon terbuka. Hal ini sangat baik untuk perkembangan semut rangrang yang membutuhkan intensitas cahaya sekitar 0,01 sampai 0,06 lm/m2 saja.
  4. Bentuk silinder dari paralon akan memudahkan Anda dalam menyusun kandang. Selain itu bila posisi parlon disusun dengan baik akan memperkuat kandang itu sendiri sehingga kandang tidak mudah berpindah.
  5. Mudah dalam proses panen dan meminimalkan kematian koloni pasca panen. Selain itu media paralon mudah untuk dibersihkan.
Itulah beberapa kelebihan kandang rangrang yang terbuat dari paralon. Oke selanjutnya kami akan membahas tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam membuat kandang untuk budidaya kroto
  • Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah membuat sebuah rak bersusun 2 tingkat. Rak tersebut bisa Anda buat dari bambu, besi atau kayu. Untuk ukuran rak bisa menyesuaikan dengan tempat yang Anda punya.
  • Letakan setiap kaki rak wadah plastik, piring, mangkuk yang potongan kaleng yang bisa menampung air. Berikan air pad setiap wadah tersebut atau bisa juga menggunakan cairan oli bekas.
  • Tujuan dari diberikannya air pada setiap wadah di rak kaki untuk mencegah koloni semut pergi dari kandang yang telaH Anda siapkan. Bagian rak tidak boleh bersentuhan dengan dinding atau benda lain yang bisa membuat semut pergi dari kandang.
  • Selanjutnya gunakan paralon yang memiliki diameter 12 cm, kemudian potong paralon tersebut dengan panjang sekitar 50 cm, atau sesuaikan dengan lebar rak yang telah Anda buat.
  • Susun Paralon ke dalam rak, berikan daun-daunan dalam paralon agar merangsang semut rangrang membuat sarang. Langkah terakhir adalah menebarkan bibit koloni semut rangrang ke dalam kandang tersebut.
Ruangan yang digunakan untuk kandang harus berada di tempat yang tenang dan jauh dari gangguan. Hal ini dilakukan karena ratu semut membutuhkan ketenangan untuk bertelur secara optimal. Kandang untuk budidaya kroto akan lebih optimal bila di tempatkan di ruangan tertutup.

Cara Menebarkan Bibit Koloni Semut Rangrang.


Setelah rak serta pipa paralon untuk kandang telah selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah meletakan koloni semut rangrang ke dalam kandang.

Paralon merupakan media yang sangat praktis untuk digunakan sebagai kandang semut ranrang. Anda cukup menyusun paralon yang telah dipotong dengan panjang tertentu, kandang langsung bisa digunakan.
Biasanya bibit koloni semut yang dijual menggunakan toples atau botol plastik. Untuk memindahkan bibit koloni tersebut Anda cukup membuka penutup botol plastik atau toples dan letakan di atas rak yang telah ada tumpukan paralonnya.
Kemudian sediakan makanan untuk semut ranrang di atas rak tersebut, biasanya semut rangrang sangat suka dengan air dan gula. Maka semut rangrang akan berkeliaran dan mulai masuk ke dalam tumpukan paralon untuk membuat sarang. Setelah semut rangrang betas tinggal di dala paralon, selanjutnya tinggal melakukan perawatan rutin agar semut bisa menghasikan kroto dengan maksimal.

Cara Memberikan Pakan pada Budidaya Kroto


Untuk membudidayakan ternak kroto dengan maksimal tentu Anda harus memberikan makan semut rangrang dengan makanan yang disukainya. Biasanya dalam budidaya kroto semut rangrang diberikan makanan seperti ulat, belalang, jangkrik, cecak serta hewan kecil yang lain.

Atau bisa juga dengan memberikan daging ayam yang telah direbus terlebih dahulu agar tidak membusuk dan berbau. Selain itu Anda juga bisa memberikan tulang-tulangan. Untuk pakan dari tulang , tulang harus terlebih dahulu dipecahkan sampai sumsumnya keluar. Makanan-makanan tersebut digunakan sebagai asupan protein serta lemak bagi kroto.
Selain protein dan meineral budidaya kroto juga memerlukan sumber gula. Ketika di alam liar semut rangrang mendapatkan asupan karbohidrat dari gula, biasanya gula ini berupa nektar yang dihasikan oleh kutu daun aphid. Dalam membudidayakan kroto kebutuhan karbohidrat bisa disediakan dengan memberikan gula pasir yang sudah dicampur dengan sedikit air.
Berikut adalah cara yang meberikan makan semut rangrang yang baik dan benar.
  • Gunakan tatakan yang memiliki bentuk ceper seperti piring plastik, nampan. Letakan bahan makanan di atas wadajh tersebut, misalnya belatung, ulat hongkong, daging ayam, atau tulang belulang. Kemudian letakan wadah tersebut di atas rak disamping sarang semut.
  • Apabila Anda menggunakan pakan hidup yang masih bisa melompat, lumpuhkan pakan tersebut terlebih dahulu atau bisa langsung memasukan jangkrik tersebut ke dalam sarang semut.
  • Sebagai sumber gula, Anda harus menggunakan tatakan kecil untuk digunakan sebagai tempat air yang telah dicampur gula pasir. Larutkan 1-2 sendok gula pasir dengan 200 ml air bersih. Semakin banyak koloni semut rangrang, larutan gula akan cepat habis.

Cara Pemanenan Kroto


Kapan budidaya ternak kroto bisa mulai panen? Secara teori semut rangrang mempunyai daur 15 sampai 20 hari. Mulai dari telur larva sampai menjadi semut. Pemanenan dilakukan ketika sarang semut rangrang terlihat penuh dengan telur atau kroto yang berwarna putih. Ketika media sarang sudah stabil Anda bisa memanen kroto setiap 15 sampai 20 hari.

Ketika awal melakukan budidaya kroto sebaiknya untuk membiarkan bibit koloni berkembang biak sehingga populasi semut rangrang bisa meningkat. Setidaknya sampai usia 6 bulan pertama kami sarankan untuk tidak memanen kroto terlebih dahulu. Kemudian setelah stabil Anda bisa melakukan pemanenan setiap bulan dua kali panen. Atau bisa membuat jadwal sendiri dengan mengamati sirklus dari koloni semut rangrang.
Berikut ini tahapan untuk melakukan panen.
  1. Siapkan wadah yang akan digunakan sebagai tempat menaruh kroto. Wadah tersebut bisa berupa baskom atau ember plastik.
  2. Siapkan saringan yang terbuat dari kawat ram lalu letakan dalam baskom tersebut.
  3. Gunakan pengaman pada tangan untuk menghindari gigitan semut rangrang.
  4. Gunakan media atau sarang dan tumpahkan isi kroto ke dalam baskom yang sudah diberikan saringan kawat ram. Kroto akan terjatuh ke dalam dasar baskom sedangkan semut rangrang akan tertinggal.
  5. Bersihkan media paralon yang digunakan sebagai sarang dan letakan kembali ke dalam rak.
Itulah cara budidaya kroto yang baik dan benar dengan menggunakan media paralon. 

Omset Puluhan Juta dari Budidaya Semut Rangrang lengkap


Kebutuhan kroto sebagai pakan burung peliharaan dan pakan ikan yang dipancing tak pernah surut. Bahkan kian meningkat seiring bertambahnya para pecinta burung dan pehobis pancing ikan. Sayang tidak sepanjang tahun ketersediaan kroto di alam bisa mencukupi kebutuhan pasar. Sehingga muncul peluang usaha Budidaya semut rangrang penghasil kroto. 

Nah, salah satu pelaku usaha yang menggeluti Budidaya kroto ini adalah Ade Yusdira. Awal ketertarikannya pada Budidaya kroto karena hobinya mancing. Pada saat itu kroto masih sulit didapatkan sehingga dia berpikir bagaimana memBudidayakan kroto sendiri. Untuk mulai Budidaya ini Ade setidaknya melakukan percobaan dan penelitian hingga 2 tahun sebelum akhirnya berhasil.

"Sementara di alam juga sudah semakin sedikit. Saya butuh, akhirnya terinspirasi saya research dulu, banyak gagal sampai akhirnya berhasil. Saya melakukan penelitian sudah 2 tahun, kemudian menjalankan usaha ini sekitar 1 tahun. Sebenarnya Budidaya kroto ini sudah diperkenalkan 5-6 tahun lalu dan saat itu belum banyak," ungkap Ade.

Setelah berhasil melakukan Budidaya, usaha tersebut tumbuh berkembang dengan cepat. Menurut Ade hal ini lantaran momentum yang pas di mana masyarakat semakin gemar memelihara burung kicau dan memancing ikan sehingga kebutuhan akan kroto semakin tinggi. Sementara itu belum banyak orang yang tahu cara memBudidayakannya. 

Melihat perkembangan yang positif ini, Ade pun akhirnya mulai fokus pada Budidaya kroto. Dia pun memberi nama usahanya tersebut Kroto Bond. Nama Bond ini berasal dari panggilan Ade dari akrab teman-temannya. Selain itu, kata Bond juga identik dengan tokoh film James Bond, sehingga diharapkan akan lebih mudah diingat oleh para penggemar burung kicau dan pemancing.

Menyoal teknis Budidayanya sendiri, Ade mengaku bahwasanya cara Budidaya kroto ini pun terbilang tidak mudah. Ia mengungkapkan bahwa butuh kesabaran dan ketelatenan dalam berBudidaya kroto ini. Meski demikian, media yang digunakan cukup mudah didapatkan yaitu toples. Dalam satu toples semut rangrang, rata-rata menghasilkan 50 gram kroto per bulan. Pakan untuk semut ini pun mudah didapat, seperti ulet Hongkong jangkrik, belalang, cacing tanah dan air gula.

Ade saat ini memiliki sekitar 12 cabang pemBudidayaan kroto, antara lain 4 cabang di Bogor, dan masing-masing 1 cabang di Jambi, Palembang, Bekasi, Sumedang, Purwokerto, Madiun, Bali, serta Banjarbaru.

Di tempat yang dia dijadikan pusat usaha Budidaya kroto yaitu kawasan Gunung Batu, Bogor Barat, tiap harinya Ade memBudidayakan sekitar 5 ribu toples semut untuk menghasilkan kroto. Dalam sehari, dia mampu menghasilkan 2 ribu toples bibit semut per hari. Untuk harga 1 toples bibit semut tersebut, biasanya dibanderol dengan harga Rp 50 ribu-Rp 60 ribu.

Ade mengaku dalam 1 bulan dia bisa menjual rata-rata 2 ribu toples dengan omzet mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per bulan. Pembelinya pun tidak hanya berasal dari Bogor saja, melainkan dari seluruh Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua.

Ke depannya, Ade berharap usaha Budidaya tersebut semakin berkembang dan mampu menular kepada orang lain. Selain itu, dia juga ingin membuat sebuat tempat wisata Budidaya, bukan hanya kroto tetapi Budidaya lain. Dengan demikian selain mendapatkan ilmu, para pengunjung diharapkan tahu bagaimana cara memBudidaya serta  akan lebih banyak masyarakat yang bisa diberdayakan.

"Maunya kita bikin tempat wisata Budidaya. Disana pengunjung bisa belajar. Dan dengan begitu juga kita bisa lebih banyak memberdayakan masyarakat sekitar," tukas Ade.

Nah, selain berbisnis, Ade juga mengadakan pelatihan secara rutin dan gratis bagi masyarakat yang berminat untuk melakukan Budidaya kroto. Setiap harinya banyak masyarakat dari berbagai daerah datang ketempat Budidayanya untuk mengikuti pelatihan.